5.0
7 review
35.67 MB
Everyone
Content rating
1.9K
Downloads
Berguru Kepada Malaikat screenshot 1 Berguru Kepada Malaikat screenshot 2 Berguru Kepada Malaikat screenshot 3 Berguru Kepada Malaikat screenshot 4 Berguru Kepada Malaikat screenshot 5 Berguru Kepada Malaikat screenshot 6 Berguru Kepada Malaikat screenshot 7 Berguru Kepada Malaikat screenshot 8 Berguru Kepada Malaikat screenshot 9 Berguru Kepada Malaikat screenshot 10 Berguru Kepada Malaikat screenshot 11 Berguru Kepada Malaikat screenshot 12 Berguru Kepada Malaikat screenshot 13 Berguru Kepada Malaikat screenshot 14 Berguru Kepada Malaikat screenshot 15 Berguru Kepada Malaikat screenshot 16 Berguru Kepada Malaikat screenshot 17 Berguru Kepada Malaikat screenshot 18 Berguru Kepada Malaikat screenshot 19 Berguru Kepada Malaikat screenshot 20 Berguru Kepada Malaikat screenshot 21 Berguru Kepada Malaikat screenshot 22

About this product

Studied the hadith of Gabriel and around the issue of Islam faith and charity.

Rating and review

5.0
7 ratings
5
4
3
2
1

Berguru Kepada Malaikat description

Kitab Berguru Kepada malaikat mempelajari seputar islam iman dan ihsan diantara isinya adalah ihsan pengertian ihsan sendiri adalah

Ihsan itu ialah bahawa “kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya,tetapi jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihat kamu.” Ihsan juga adalah melakukan ibadah dengan khusyuk,ikhlas dan yakin bahwa Allah senantiasa mengawasi apa yang dilakukannya.

Hadist riwayat muslim”dari Umar bin Khatab ia berkata bahwa mengabdikan diri kepada Allah hendaklah dengan perasaan seolah-olah anga melihat-Nya,maka hendaklah anda merasa bahwa Allah melihatmu.” Ihsan ( ناسحI ) adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti “kesempurnaan” atau “terbaik.” Dalam terminologi agama Islam, Ihsan berarti seseorang yang menyembah Allah seolah-olah ia melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu membayangkan melihat-Nya, maka orang tersebut membayangkan bahwa sesungguhnya Allah melihat perbuatannya. Islam dibangun di atas tiga landasan utama, yaitu Iman,Islam, dan Ihsan. Oleh karenanya, seorang muslim hendaknya tidak memandang ihsan itu hanya sebatas akhlak yang utama saja, melainkan harus dipandang sebagai bagian dari akidah dan bagian terbesar dari keislamannya.

Lalu bagaimana caranya? Dalam mengejawantahkan ihsan bagi mahluk sosial seperti manusia, khususnya kaum muslim ialah dengan cara berbuat baik. Karena dengan pemahaman ihsan ini kita merasa selalu diawasi oleh Allah Yang Maha Melihat, dengan begitu kita tidak akan mau melakukan perbuatan buruk, kalaupun sampai terbersit maka tetap saja kita tidak akan mau mengerjakannya disebabkan Ihsan tadi. Selain berbuat baik Ihsan juga merupakan salah satu cara agar kita bisa khusyuk dalam beribadah kepada Allah. Kita beribadah seolah-olah kita melihat Allah. Jika tidak bisa, kita harus yakin bahwa Allah SWT yang Maha Melihat selalu melihat kita.

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS.Qaaf : 16-18) “Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.”(QS.Al Fajr : 14)

Orang yang ihsannya kuat akan rajin berbuat kebaikan karena dia berusaha membuat senang Allah yang selalu melihatnya. Sebaliknya dia malu berbuat kejahatan karena dia selalu yakin Allah melihat perbuatannya. “Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS.Al-Baqarah:284).

Dalam Al-Qur`an, terdapat 166 ayat yang berbicara tentang ihsan dan implementasinya. Dari sini kita dapat menarik satu makna, betapa mulia dan agungnya perilaku dan sifat ini, hingga mendapat porsi yang sangat istimewa dalam Al-Qur`an. Rasulullah pun sangat memberi perhatian terhadap masalah ihsan ini. Sebab, ia merupakan puncak harapan dan perjuangan seorang hamba. Puncak semua pengajaran yang dilakukan Rasul pun mengarah kepada satu hal, yaitu mencapai ibadah yang sempurna dan akhlak yang mulia. Bahkan, di antara hadist-hadist mengenai ihsan tersebut, ada beberapa yang menjadi landasan utama dalam memahami agama ini. Rasulullah saw. menerangkan mengenai ihsan ketika ia menjawab pertanyaan Malaikat Jibril tentang ihsan dimana jawaban tersebut dibenarkan oleh Jibril, dengan mengatakan, “Engkau menyembah Allah seakan- akan engkau melihat-Nya, dan apabila engkau tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”(HR. Muslim )

Ihsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi target seluruh hamba Allah swt. .
↓ Read more

Version lists